Daftar Blog Saya

Apa yang anda cari

Pesan Tiket Pesawat

Sabtu, 31 Maret 2012

Mercedes-Benz SL – the design


From the official Press Release:
Mercedes-Benz SL – the design
In the interplay between innovation and tradition we have created a sports car with the classic, well-balanced hallmark SL proportions: the long hood is followed by a compact, set-back passenger compartment. A broad, muscular, racy-looking tail end completes the picture.
Design boss Professor Gorden Wagener: “The athletic, sports star’s physique with its masculine, muscular character says a great deal about the new SL and confidently emphasises its status as the high-performance heart of our brand. At the same time, discerning athletic standards are met by powerfully sculpted surfaces formed by just a few lines and beautifully crafted details.
“The traditional design elements from our rich history are more than visual quotations. They tell of the courage and the pioneering spirit which have shaped our brand, and reflect these properties in a contemporary way – with enthusiasm and passion. Alongside top technical performance and innovations, it is also this which makes the new SL an unmistakable character.”
Front end

Visually, the new SL is clearly marked out as a member of the current Mercedes-Benz sports car family. At first glance this is evident from the very upright classic sports car radiator grille. The central star in the radiator grille is a contemporary reinterpretation of the famous trademark, which now runs into the centerpiece with organically flowing contours.
The designers have waived the classic separation of the bumper and the radiator grille. The lower edge of the grille now dips into the bumper, supporting the pronounced V-shape and resulting in more formal presence. In addition to this, the steeply positioned radiator grille lengthens the hood in visual terms.
Two air outlet grilles, each with two chromed fins, have their roots in Mercedes-Benz’s traditional design repertoire. A succinctly sculptured edge – developing from the upright radiator grille – draws across the long bonnet in a taut arch and flows organically into the A-pillar.
Dynamically positioned at an angle, headlamps located far on the outside flank the distinctive front and the broad air intake, giving the new roadster its own inimitable look. It appears masculine and it does also radiate a certain restrained aggressiveness.
The standard-specification ILS headlamps have a chrome bracket surrounding the main headlamp and the flared arrangement of the indicator lamps and sidelights. All the further functions feature LED technology – such as the curved sidelights and the horizontal band of the daytime running lamps in the outer sections of the bumper.
Side view
A minimal amount of lines define the athletic yet smooth surfaces of the flanks. The shoulderline rises from the headlamps and stretches like a tensed muscle over the entire length of the vehicle and into the tail lights.


Side grilles with fins in the front wings stylishly cite the classic SL legend and form the starting point for a feature line. This structures the proportions and lends the vehicle a visual forwards thrust even at a standstill. It tapers out in the tail light as a discreet line.
Free-standing exterior mirrors located on the beltline not only support the modern character of the side view; thanks to this position they also improve vision of the road.
Depending on the engine variant, various light-alloy wheels are available in 17-inch and 18-inch versions. The wheel arches are designed for a maximum size of 19 inches at the front and 20 inches (only in the case of AMG) at the rear.
Rear end

A small number of sweeping lines shape the broad tail end. Thanks to the boot lid with its steel interior and plastic panelling, it has been possible to stow the aerials out of sight inside the vehicle so that they do not interrupt the flowing lines in the rear area. This is also the case with the roll-over protection, which lies hidden from view in the body and is only activated in case of danger.
Tail lights with LED technology highlight the width of the tail end, tapering inwards to a point and have a discreet kink in the contour. The rear fog lamp is located centrally between two trapezoidal exhaust tailpipes. A horizontal swage line in the lower area of the bumper provides added emphasis of the broad effect.
The colour range for the exterior encompasses twelve different paints. These include the BRIGHT paint diamond white and the special colour cerussite grey metallic SHAPE – the first matt paint in the standard-specification paint range for a Mercedes-Benz model series.
(Source:  Mercedes-Benz)

Selasa, 20 Maret 2012

Spesifikasi Suzuki Ertiga


Spesifikasi Suzuki Ertiga



DIMENSI / DIMENSION
ERTIGA
GA
GL
GX
Panjang Keseluruhan/Overall length
mm
4,265
Lebar Keseluruhan / Overall width
mm
1,695
Tinggi Keseluruhan / Overall height
mm
1,685
Jarak Poros Roda / Wheelbase
mm
2,740
Jarak Pijak Depan / Front tread
mm
1,480
Jarak Pijak Belakang / Rear tread
mm
1,490
Jarak terendah / Ground clearance
mm
185
Radius putar minimum / minimum turning radius
m
5.2
MESIN / ENGINE
Jenis / Type
K14B
Silinder / Cylinder
4 in-line
Jumlah katup / Number of valves
16
Isi silinder / Piston displacement
cc
1,373
Diameter x langkah / Bore x Stroke
mm
73.0 x 82.0
Perbandingan kompresi / Compression ratio
10
Daya maksimum / Maximum output
PS/rpm
95/6,000
Momen puntir maximum / Maximum torque
Nm/rpm
130/4,000
Distribusi bahan bakar / Fuel distribution
Multi point injection
TRANSMISI / TRANSMISSION 5MT
Perbandingan Gigi / Gear ratio
1
3.909
2
2.043
3
1.407
4
1.064
5
0.815
Mundur/reverse
3.250
Perbandingan gigi akhir / Final gear ratio
4.687
RANGKA / CHASIS
Sistem kemudi / Steering
Rack& Pinion
Suspensi / Suspension
Depan/front
MacPhersostnr ut with coil spring
Belakang/rear
Torsionb eamw ithc oils pring
Rem / Brakes
ABS
-
ABS (EBD&BA)
Depab/front
Ventilated disc
Belakang/rear
Leading / Trailing Drum
Ukuran ban / Tyres
185/65 R15
BERAT / WEIGHT
Berat kendaraan kosong / Curb weight
Kg
1160
1175
1180
Berat kendaraan kotor / Gross vehicle weight
Kg
1760
KAPASITAS / CAPACITY
Tempat duduk / Seating capacity
Orang / person
7
Tangki bahan bakar / Fuel tank capacity
Liter / litres
45

Suzuki ERTIGA sudah bisa INDENT pertanggal 01 February 2012. Booking tanda jadi Rp.5jt Yg cepet indent cepet dpt unit ( Khusus plat B / Jakarta ). Untuk Bapak/Ibu yang ingin kredit, bisa request melalui form Simulasi kredit mobil Suzuki.



Senin, 12 Maret 2012

Duren Kaligesing Lan Sejatining Hurip



11th January 2012 | By: Masdodi
Kita musti banyak belajar dari cara hidup masyarakat Kaligesing di musim durian.
Ketika musim durian tiba, hampir semua sudut kota Purworejo penuh dengan pedagang durian. Pemandangan ini pada prinsipnya sama dengan pemandangan daerah lain ketika musim buah-buahan tiba. Sebut saja misalnya ketika musim mangga tiba, maka daerah sepanjang Indramayu di Jawa Barat atau Probolinggo di Jawa Timur penuh dengan pedagang mangga musiman. Demikian juga di Purworejo, saat musim durian tiba, pedagang durian musiman bagaikan laron di musim hujan. Di pasar-pasar, di emper toko, di pinggir jalan, bahkan di halaman masjid, penuh dengan durian. Saat musim durian tiba, stok durian di Purworejo berlebih, dampaknya harga durian terjun bebas hingga Rp 3000 per buah.


Ada beberapa wilayah di Purworejo yang merupakan sentra perkebunan durian, seperti Loano, Gebang dan Bruno, tetapi penghasil durian terbesar di Purworejo adalah wilayah Kecamatan Kaligesing. Kaligesing adalah nama salah satu dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kecamatan dengan luas 69 km² ini memiliki jumlah penduduk sekitar 35.562 jiwa menurut data BPS tahun 2000. Kecamatan yang berada di perbukitan ini memiliki 21 desa atau kelurahan.
Kaligesing memiliki banyak keunikan. Ia bahkan lebih terkenal bila dibandingkan kecamatan lain di Purworejo. Nama Kaligesing menasional setidaknya karena beberapa hal seperti, tempat kelahiran Pahlawan Nasional WR Supratman, Kambing Ettawa, Goa Seplawan , Tari Dolalak, dan Duren Kaligesing.
Masyarakat di sekitar Purworejo sudah mafhum dengan “kehebatan” durian Kaligesing. Dulu, ketika musim liburan semester, teman saya yang kebetulan kuliah di UGM selalu main ke Kaligesing berburu durian. Pada musim durian, kota Purworejo menjadi “hidup”. Pecinta durian dari Wonosobo, Magelang, Kebumen, Jogjakarta berbondong-bondong ke Kaligesing untuk menikmati durian yang memang punya rasa khas. Bahkan, ada teman saya dari Jakarta, seorang lawyer yang rela ke Purworejo hanya untuk menyantap durian Kaligesing.
Mengapa durian Kaligesing punya daya “magis” sehingga banyak orang merindukannya? Iya, karena durian ini berbeda rasa dengan durian lain, meski sama-sama dari Purworejo. Kualitas rasa durian Kaligesing terjaga sejak zaman dulu hingga sekarang. Tak heran kalau banyak orang yang bilang ,”jangan bilang pecinta durian kalau belum makan durian Kaligesing”.
Rahasia Di Balik Rasa
Keistimewaan durian Kaligesing ada pada rasanya. Sulit dilukiskan dengan kata-kata. Yang jelas manis, legit, nyamleng, dan tidak bikin mual. Jika tidak ingat kolesterol, maka orang akan makan durian Kaligesing sepuasnya dan sekenyangnya sampai mblenger .
Keistimewaan ini bukan tanpa usaha. Awal Januari 2012, kebetulan ke Purworejo dan bertemu dengan teman saya yang asal usulnya dari Kaligesing. Teman saya ini sekarang tinggal di Jakarta, orang tua di Gebang. Ia memiliki silsilah dari Kaligesing. Setiap kali musim durian, keluarga yang di Gebang selalu dikirimi durian. Saya penasaran dengan kehebatan durian Kaligesing, lalu saya banyak tanya terhadap teman saya ini. Ia lantas bercerita.
Menurutnya, durian Kaligesing berbeda dengan durian lain karena buahnya masak dari pohon, tidak dipetik sebelum jatuh. Durian Kaligesing tidak diimbu sebagaimana durian-durian lain. Durian Kaligesing matang bukan karena disimpan, tetapi matang secara alami.
Masyarakat Kaligesing, kata teman saya, punya tradisi yang dipertahankan sejak dulu sampai hari ini untuk menjaga kualitas duriannya. Setiap kali musim durian, masyarakat se-Kaligesing sudah paham dengan aturan tak tertulis, bahwa siapapun dilarang memetik durian. Masyarakat sepakat durian sengaja dibiarkan jatuh dengan sendirinya. Masing-masing orang yang memiliki pohon durian wajib menjaga duriannya, baik siang atau malam hari. Setiap orang yang punya pohon durian wajib ronda menjaga duriannya.
Jika kebetulan ada orang yang melihat durian tetangga jatuh, maka orang itu wajib melaporkan durian itu kepada pemiliknya. Ia dilarang menyembunyikan apalagi memilikinya. Jika melanggar, ndilalahnya ada saja sial yang dialaminya. Atau bisa jadi, tetangga yang lain ramai-ramai mencemoohnya.
Jika ada orang yang memaksakan diri memanen duriannya dengan cara memetiknya, maka orang itu akan terkucil dengan sendirinya. Jika ada orang yang menyembunyikan durian tetangga yang tidak diketahui pemiliknya, orang itu lama kelamaan akan mengakui, bahwa ia telah nyolong durian tetangga. Maka, di Kaligesing tidak ada pedagang yang membeli durian yang masih di atas, apalagi dengan sistem ijon, sebagaimana yang dilarang syariat Islam.
Tradisi ini terpelihara sejak ratusan tahun yang lalu, hingga kini. Hebatnya, masyarakat Kaligesing seolah satu suara, koor dan sepakat mempertahankan tradisi yang luar biasa ini. Maka, tidak heran kalau Kaligesing adem ayem dan aman tenteram, karena setiap orang memiliki kesadaran yang tinggi. Setiap orang tahu betul hak dan kewajibannya dan setiap orang tahu sanksi yang bakal diterimanya jika melanggar aturan itu.
Hikmah yang Terkandung
Berkaca dari pola hidup masyarakat Kaligesing dalam hal menjaga cita rasa duriannya, maka sejatinya orang hidup di mana pun, sejatining hurip, setiap orang harus bisa menahan diri, harus bisa menempatkan diri, dan harus bisa menjaga diri. Masyarakat Kaligesing bisa menahan diri untuk tidak terburu-buru memanen durian. Masyarakat Kaligesing bisa menempatkan diri untuk tidak menyerobot durian tetangga yang jatuh. Masyarakat Kaligesing bisa menjaga diri untuk tetap mempertahankan ciri khas durian “miliknya”. Masyarakat Kaligesing sepakat “berpuasa “ untuk memetik hasil yang maksimal. Dan, hasil maksimal itu adalah sebagaimana yang saya dan Anda semua rasakan, “Duren Kaligesing memang Beda
Prestasi dan perjuangan masyarakat Kaligesing seharusnya mendapatkan perhatian dan apresiasi dari pemerintah daerah. Setidaknya pemerintah bisa membantu mengampanyekan potensi ini hingga ke luar daerah, jika perlu ke tingkat nasional. Lebih jauh pemerintah daerah harus bisa menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa durian Kaligesing memiliki keunikan tersendiri, sebelum diklaim oleh daerah lain atau oleh Malaysia. Itu saja. Sri Widodo Soetardjowijono.

Dikutip dari : Blogger Purworejo Community
Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com