Daftar Blog Saya

Apa yang anda cari

Pesan Tiket Pesawat

Selasa, 27 Juli 2010

Apakah itu ENDOSKOPI ?

SEKILAS INFO KESEHATAN.
ENDOSKOPI

Bekasi,28 Juli 2010.
“TEKNIK ENDOSKOPI “ adalah Teknik diagnosa penyakit saluran cerna dengan menggunakan alat canggihyang mampu melihat secara langsung keadaan didalam saluran cerna.

Kemajuan teknologi Kedokteran saat ini telah memungkinkan Diagnosa Penyakit Saluran Cerna menjadi lebih akurat yaitu dengan “Teknik Endoskopi”.

Teknik diagnosa penyakit saluran cerna konvensional dengan menggunakan ”X Ray” masih mempunyai kelemahan kelemahan yang dapat ditanggulangi mengunakan teknik endoskopi.

Endoskopi adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat saluran cerna dari atas sampai bawah.

Gastroskopi untuk melihat keadaan saluran cerna Atas.
Kolonoskopi untuk melihat saluran cerna bawah.

Endoskopi dapat mengetahui dengan tepat lokasi dan jenis kelainan serta bila diperlukan dapat mengambil jaringan yang akan diperiksa lebih lanjut sehingga dapat didiagnosis yang pasti dan dapat juga digunakan untuk pengobatan.

Alat ini digunakan pada keadaan:
• Keluhan saluran cerna yang berulang ( kronis atau berat ). Dilakukan dengan tindakan Gastroskopi.
• Pendarahan saluran cerna atas ( muntah darah dan buang air besar berwarna hitam ).dilakukan tindakan Gastroskopi.
• Pendarahan saluran cerna Bawah. Dilakukan tindakan Kolonoskopi.
• Diare Kronisatau menahun.Dilakukan tindakan Kolonoskopi.
• Adanya perubahan kebiasaan pada waktu buak air besar. Dilakukan tindakan Kolonskopi.
• Pengobatan Varices ( pelebaran )pembuluh darah pada tenggorokan.Dilakukan tindakan Gastroskopi.

Ditulis oleh : Anas76.
www.mitrakeluarga.com

Rabu, 21 Juli 2010

Penderita Kanker di Indonesia Diperkirakan Naik 7 Kali Lipat

2/9/2007 10:24 WIB


Yanne Trisnawati - Jakarta,

Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) memperkirakan jumlah penderita kanker di Indonesia pada 2030 akan mengalami peningkatan hingga tujuh kali lipat.

Hal itu disampaikan Ketua POI Suhartati Gondhowiardjo usai acara Jakarta Penanggulangan Dana bagi Yayasan Kanker Indonesia di depan Hotel Four Season Jakarta Selatan, Minggu (2/9).

Suhartati menyebutkan, berdasarkan data dari WHO, pada 2005-2030 akan ada peningkatan jumlah penderita kanker hingga tiga kali lipat. WHO juga menyatakan, 70 persen penderita kanker berada di negara-negara berkembang.

Dari data tersebut, Suhartati menuturkan, jumlah penderita kanker di Indonesia sebagai negara berkembang akan mengalami peningkatan hingga tujuh kali lipat pada 2030 mendatang.

"Kalau kita bicara Indonesia sebagai negara berkembang, peningkatan jumlah penderita kanker bukan lagi 2,5 atau tiga kali lipat. Tapi kurang lebih menjadi sekitar tujuh kali lipat akan terjadi peningkatan jumlah penderita kanker di Indonesia pada 2030," ungkapnya.

Namun, menurut Suhartati, 43 persen diantaranya dapat dicegah dengan cara melakukan pola hidup sehat, antara lain pola pikir sehat dengan berpikir positif dan mengurangi stres, pola aktifitas sehat dengan istirahat yang cukup dan olahraga yang rutin setiap hari, serta pola makan sehat dengan mengkonsumsi sayur dan buah, memperbanyak makanan laut, kurangi makanan yang mengandung pengawet, pewarna dan penyedap rasa serta juga menghindari alkohol dan tembakau. (der)

Faktor Penyebab Kanker Payudara

Saturday, January 16, 2010 20:03

Kanker payudara – dapat disebabkan oleh beberapa penyebab entah dari luar maupun dalam. Nah apa aja sih faktor penyebab yang dapat mengakibatkan muncul nya penyakit kanker ini??Check it…
Berikut merupakan beberpa faktor penyebab penyakit kanker payudara pada kaum hawa ini yang disebutkan oleh Moningkey dan Kodim,
diantaranya:

1. Faktor Reproduksi. Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.

2. Penggunaan Hormon. Hormon esterogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Suatu meta-analisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause.

3. Penyakit fibrokistik. Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.

4. Obesitas. Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.

5. Konsumsi lemak. Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.

6. Radiasi. Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.

7. Riwayat keluarga dan faktor genetik. Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.

sumber : wikipedia
Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com